Posts

Showing posts from March, 2017

Perpisahan Rohim Dan Somad (Kisah Gay Indonesia Era 80an) #3

Image
Kini hari-hari Somad dan Rohim diisi oleh cinta dan kasih. Mereka saling dapat menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Senang dan susah mereka jalani bersama. Kini hati kedua perjaka dari desa terpencil tersebut sudah saling mengikat. Bahkan suatu saat ketika Somad mandi di sungai lalu terpeleset batu kali yang licin hingga ia pingsan, Rohim langsung mempunyai firasat buruk dan langsung berlari mencari Somad di kali, dan benar saja Somad tergeletak pingsan dengan kening yang berngucurkan darah segar. Rohim panik dan segera memberikan pertolongan pertama. Kain sarung ia sobek untuk membuntal kepala Somad agar darahnya mampet. Kekuatan ikatan hati mereka hingga dapat merasakan apa yang dirasakan pasangannya. Hubungan mereka berdua adalah wakil dari kekuatan cinta yang hakiki, yang dapat menerima kekurangan dan kelebihan pasangan, dan dapat merasakan apa yang dirasakan pasangannya. Walaupun pada dasarnya mereka sudah saling mengikat hati, namun mereka tidak memanggil kekasihnya d...

Balada Anak Kampung bagian 23

Pukul empat pagi aku terbangun.kantung kemihku terasa penuh dan mesti dikeluarkan,kalau tidak mimpiiku pasti akan berpusat di sekiitar masalah kencing yang selalu gagal. Aku bangkit,namun ada seseorang yang memelukku. Semula kupikir, Ayah lah yang mendekapku Pada jam segini Udara di kampungku bertambah dingin,tubuh kami berpelukan makin erat agar tak kedinginan. Saat kusadari aku  sedang tak berada di kampung,aku mulai tahu itu papa. Hal yang aku  ingin hindari terjadi juga,aku lupa mengunci pintu kamar  sebelum tidur dan papa menyelinap ke Ranjang ku,usai bercinta dengan Ibu. Aku menepis tangan Papa dan berjalan ke kamar mandi. Ku kucurkan Air seni ke dalam toilet,ada rasa lega begitu semuanya keluar.. Pusaran Air mengalir membasahi dinding toilet saat kutekan tombol. Saat kembali ke Ranjang,Papa juga terbangun.ia bangkit dan pergi ke kamar mandi. Aku menarik selimut dan menutupi tubuhku yang telanjang bulat. Papa kembali berbaring di sampingku,ia tak memakai apapun,bugi...

Balada Anak Kampung bagian 21

Hari berikutnya,aku bangun kesiangan. pintu kamarku di gedor gedor. Aku mengusap kelopak mata dan melirik jam dinding . Astaga,lewat jam sepuluh pagi. " Bang ... Banguuun.. Udah siaang."suara Rani terdengar dari luar kamar. " Bayu..Banguun..." suara papa juga  terdengar,bercampur dengan gedoran pintu. Buru buru aku bangkit dan membuka pintu. " Iya... Sebentar" kataku sambil memutar grendel . Saat aku membuka pintu,Rani dan Papa  bediri di depan pintu. Mereka sudah berpakaian santai,wajah mereka terlihat ceria,terutama Rani senyumnya yang manis menyapaku. " hihhihi...hiii....abang telanjang..." kata Rani sambil cekikikan. Kupandangi selangkanganku,baru aku sadar,aku tak pakai apa apa alias bugil  total. Ku tutup pintu kembali,untuk menutupi rasa malu. sempat kulihat ekspresi Papa yang tersenyum nakal. " aku mandi dulu....." kataku." tunggu aja... Ya." " cepatan mandinya.." kata Papa.agak keras. Kudengar Rani masih cek...

Balada Anak Kampung bagian 22

Risman tersentak,saat sinar mentari menjilat wajahnya. Dari ventilasi, cahaya itu masuk dan menerpa wajahnya Tangannya meraba,sisi lain dari tempat tidurnya,ia terlonjak,tak mendapati siapa siapa di sampingnya. Risman bangkit,duduk termenung dan akhirnya ia menyadari anaknya tak tidur bersamanya. " Bayu.. "Katanya,lebih kepada dirinya sendiri.sekarang ia tahu,Bayu pergi ke tempat  ibunya. Tadi malam,Bayu menelponnya,namun ia hanya diam,hatinya masih kesal. Risman melirik jam dinding yang terpasang,diatas meja belajar Bayu. Pukul sebelas lewat sepuluh.hampir tengah hari. Hari libur seperti ini ia memang bangun agak siang jam,setengah tujuh atau paling lama jam tujuh lima belas menit. Tapi belum pernah ia bangun se siang ini.perutnya mulai mengeriuk. Risman menyibakan selimut dan merapikan tempat tidurnya.ia berdiri dengan tubuh telanjang. Sudah kebiasaan Risman tidur bugil dengan anaknya. Ia mengambil handuk dan pergi ke kakus.perutnya terasa mulas. Sambil jongkok ia teringat ...