Balada Anak Kampung bagian 25
Sabtu sore Risman menghabiskan waktu dirumah saja.
Di depan Tv yang menyala,Risman menikmati segelas Teh telur buatannya sendiri.ditambah pisang goreng dan bakwan sebagai cemilan.
Pagi tadi Risman bangun seperti biasa.
Pikirannya mulai tenang
ia mulai membersihkan rumah yang penuh sampah puntung rokok.
Menyapu lantai.membersihkan debu yang menempel di kursi dan perabot lainnya.
Sehabis sarapan,ia pergi ke sawah.
Di sawah ia bekerja sampai siang,rumput rumput liar sudah banyak yang tumbuh,ia mencabut nya satu persatu.saluran air ia periksa,agar sawahnya tak kering.
Benih yang sudah di semai sebulan lalu itu mulai tumbuh.
Dalam perjalanan pulang ,Risman singgah dikebun,ia memetik beberapa buah pepaya dan sawo.
Kali ini ia tak pergi lagi warung.
Setelah makan siang sendirian,Risman duduk di depan Tv menonton berita.
Saat menonton Risman mengantuk dan tidur sampai sore.
Hujan mulai turun.Lebat dengan petir yang menggelegar.
Ledakan petir,membawa pikirannya pada beberapa tahun lalu.waktu Bayu berumur dibawah lima tahun
" Ayaah..." teriak Bayu saat Guntur menembak Bumi.Bayu pasti berlari mencarinya.melompat dalam dekapannya.
" takut...teriaknya sambil memeluk Risman.Bayu membenamkan wajahnya didada Risman.
" ndak..apa..sayang.." kata Risman sambil menggendong anaknya itu.di bekapnya badan Bayu dengan selimut tebal.Bayu sembunyi didalamnya.selama petir menggelegar Bayu tak berani melonggok.
Suatu kali Risman Tertahan Di Pasar saat Ia menjual buah Sawo hasil kebunnya..Langit yang semula cerah,mendadak berubah gelap.
Hujan turun deras.Kilat menyambar.Suara petir meledak.
Keras dan menakutkan.
Risman berteduh di dalam warung kopi.menikmati secangkir Kopi hangat duduk diantara pedagang pasar yang berteduh.
Risman berbincang dan bersenda gurau.Hatinya senang dikantongnya sudah ada uang seratus tujuh puluh ribu,hasil penjualan Sawo.
Angin bertiup kencang.menyapu hujan masuk ke warung
Risman harus beranjak ke dalam ,agar tak basah.
Pemilik warung pun menutup warungnya
Petir terus berdentam.Suaranya memekakan telinga.
Membuat Jantung berdegup kencang.
Risman tak terpengaruh,Sekuat apapun ledakan petir.ia masih tertawa tawa.bersenda gurau dengan para lelaki yang berteduh di dalam warung.
Semakin sering guntur menghantam,Kesadaran Risman pun terusik.
" Bayu.." teriaknya seketika.mengagetkan semua orang.
Mereka menoleh padanya.
" No..antar aku pulang.. No.." kata Risman pada Marno tukang ojek langganannya
" ntar.. Lagi.. Man ..masih lebat.."kata Marno santai
"Bayu..takut dengar petir..Dia pasti menjerit..jerit"
" ntar..man..dia pasti baik aja..."
Risman menggeleng sedih.ia mulai menyesali ke teledorannya,seharusnya ia pulang secepatnya begitu dapat uang.
"Ndak..mau ..ya..udah.. " gerutu Risman sambil bergerak cepat keluar warung.ia membuka pintu.marno berusaha mencegah.
" ntar.. Lagi..lah...man"
Risman tak mempedulikan ucapan marno.ia mulai berlari meninggalkan warung.jarak dari pasar ke rumahnya cukup jauh,ada kira kira dua kilometer.
Ia terjang hujan dan berlari secepat yang ia bisa.bayangan Bayu yang menjerit jerit semakin mempercepat langkahnya.
Surti tak akan bisa menenangkan Bayu.Paling ia cuma mengusap ngusap kepala Bayu.itu tak akan bisa membuatnya tenang.
Risman lah yang mengerti tentang kondisi Bayu.
Pakaian Risman basah kuyub.ia terus berlari.petir terus menghujam bumi.Orang Orang yang berteduh memandang heran.mereka jadi bertanya tanya apa yang yang membuat Lelaki seperti Risman berlari di tengah hujan deras begini.
Saat Risman sudah separoh jalan,ia terjerembab dalam sebuah lubang yang cukup dalam,genangan air menyamarkan lubang itu.
Tubuhnya ambruk.wajahnya terhempas dalam genangan.
Ia berusaha bangkit.Rasa perih mendera tubuhnya.
Darah segar mengalir dari tangan kirinya.kakinya terkilir.
Risman bangkit.berdiri dengan susah payah.ia membungkuk sambil memegang kedua lutut.napasnya tersengal.
Kilat menyambar.terlihat terang. Risman segera menunduk.
Menghindar dari sambarannya.pohon kelapa disisi jalan jadi sasaran tembak kilat itu.kepala pohon kelapa itu terpenggal dan jatuh dihadapan Risman.
Risman terkejut.mengelak cepat.Beruntunglah ia dahan pohon itu tak mengenainya.
Tertatih tatih Risman berjalan lagi.kaki kirinya sulit di gerakkan.Rasanya ngilu.Tapi ia lebih mencemaskan keadaan Bayu daripada kondisinya sendiri.
Rasa perih akibat luka di kaki dan di sikunya tak menghalanginya untuk terus melangkah.
Jalan terlihat sepi tak ada kendaraan yang melintas.Risman terus melangkah.terpincang pincang.
Tak bisa lagi ia berlari seperti tadi.
Hujan masih saja mengguyur, makin deras.
" man...Ayo..naik..".
marno tiba tiba datang dengan motornya menghadang langkah Risman.
Ia tertegun sejenak.lalu naik dengan kaki kesakitan.
Jas hujan Marno yang panjang membuat Risman cukup terlindung dan merasa hangat.
" Bayu...ini..Ayah..nak" teriak Risman saat sampai di rumah.
Surti terkaget melihat kedatangan Risman yang melangkah terpincang.ia mengambil handuk dan mengeringkan kepala Risman yang basah.
Petir menyalak lagi.Tiba tiba terdengar Jeritan Bayu.
" Ayaah..."pekikan Bayu terdengar dari kamar.
Risman bergegas masuk." Bayuuu.. Ini...Ayah..nak.." teriak Risman.
Bayu tak ada dikamar.Risman mulai panik.
" Bayu...ini Ayaaah...." jerit Risman cemas.matanya mencari cari sosok Bayu
" Ayaah..." seru Bayu seperti berada disuatu tempat.
Risman melongok ke kolong Tempat tidur.Bayu sedang meringkuk.selimut tebal membalut tubuhnya.
" Ayaaah..".wajah Bayu mencuat dari balik selimut.ia bergegas keluar. Hendak mendekap Risman.
" tunggu..ya.baju Ayah..basah...nih."
Risman membuka Baju dan celana panjang.menyisakan celana pendek saja.bulir bulir air yang masih menempel dibadannya,ia usap dengan handuk.
" sini..peluk..Ayah.."
Tangis Bayu pecah didada Risman.sungguh memilukan hati Risman.
" Ayah. Pigi..mana..tadi..." kata Bayu kecil sambil terisak.
' pigi..pasar..Ayah..jual Sawo..'.jawab Risman sambil mencium pipi Bayu.
" tak..tuut..petil..jahat.."
" ndak..pa.pa..kan ada Ayah....
Di usia Empat tahun Bayu terlihat menggemaskan.wajahnya yang polos dengan senyum manis membuat hati siapa saja terpikat dengan ke tampanannya.
Apalagi saat ia menangis,luluh hati Risman.ia rela melakukan apa saja untuk menenangkannya.
Risman menggendong Bayu membalutnya dengan selimut tebal,terus menghiburnya dengan sabar sampai Bayu tenang.
Saat petir kembali menggila,Bayu tak menjerit lagi.ia tertidur di pelukan Risman.
Seiring bertambahnya umur,Rasa takut Bayu pada petir semakin berkurang.saat masuk sekolah dasar .Bayu sama sekali tak terganggu dengan suara petir seberapun kerasnya.
Ia hanya tertawa saat Risman menceritakan kejadian itu.
" masak. ..aku begitu..yah" elak Bayu sambil terkekeh
*****
Gelegar petir membuyarkan lamunan Risman.ia mendengar ada jeritan dari luar.jeritan seorang anak kecil.Risman bergegas ke ruang depan.ada seseorang mengedor pintu.
Risman membuka pintu.Terkejut Ia melihat siapa yang berdiri di depan pintu.
" Boleh kami masuk..Ris" kata Roni dengan pandangan memohon.
Risman termangu. Menatap Roni tajam.Ada dua anak kecil bersamanya.Basah kuyub .Kedinginan dan ketakutan dengan petir
" masuklah..kata Risman sambil membuka pintu lebih lebar.Hatinya iba.Andai Roni datang sendiri,ia tentu akan menutup pintu kembali.
Kemarin Di Warung,Roni datang menemuinya.ia melihat banyak perubahan pada Roni.lebih Tampan. Terlihat Kaya dengan Pakaian mentereng.kulitnya putih bersih.
Risman hampir tak mengenalinya.Saat Roni tersenyum,menampakan deretan giginya yang rapi dan putih.Barulah Risman menyadari itu Roni.
Hanya satu Lelaki yang punya senyum seperti itu,Roni kekasihnya.
Amarah masih menguasai pikiran Risman.ia belum bisa melupakan pengkhianatan Roni..
Risman hanya tercenung.hatinya bergolak.jauh didasar hatinya,ia merindukan Roni. Hatinya ingin berdamai.
Risman lebih banyak terdiam. Menunduk.Terguncang.
Ia pun meninggalkan Warung,dari pada hatinya terus bergejolak,menahan marah.kecewa.Kerinduan yang terpendam.
Satrio berusaha menghalangi.membujuknya untuk tetap bersama.Risman tak peduli ia terus melangkah
Roni terus memanggilnya.Risman berpaling sebentar
Sempat ia lihat air mata Roni meleleh.
Risman mengajak Roni duduk di kursi tamu.ia pergi ke kamar mengambil handuk.ia berikan pada Roni.gerakannya begitu canggung.
Roni mengelap badan putranya.ia mulai dari yang kecil.
Ia buka baju anaknya yang lembab,mengelap butiran air yang menempel.
Risman hanya memperhatikan saja.ia duduk dikursi plastik agak menjauh dari Roni.masih ragu menerima kehadirannya
Putra Roni yang besar mendekat padanya.Tersenyum.
Wajahnya ganteng
Darah Risman Tersirap.ia seperti melihat Bayu waktu kecil.Anak itu mirip dengan Bayu kecil.wajahnya.tinggi badannya hampir sama.
Rasa Kasih sayangnya muncul.
Risman mengambil handuk yang tergantung dilehernya.ia usap Rambut anak itu yang berair.anak itu menurut saja seperti sudah akrab dengan Risman
" siapa namamu" tanya Risman
" Namaku.. Andle.."katanya dengan mimik lucu.
" Andre..." ulang Risman sambil tertawa.cara bicara Andre juga hampir sama dengan Bayu.ceplas ceplos.menggemaskan.
Risman selalu terhibur dengan tingkah Bayu kecil.apalagi Saat Bayu kecil marah.galak namun tetap bikin gemes.
Setiap pulang dari Sawah,Risman sering menggoda Bayu saat ia sedang asyik bermain.ia hanya bertelanjang dada dan pakai celana pendek
Rumah rumahan yang di susun Bayu dari potongan papan.Di terpa Risman dengan tangan.Berantakan.
Bayu pun jadi kesal dan marah.
" Ayaah.. Jahaat..." kata Bayu dengan suara melengking, jengkel melihat kreasinya jadi porak poranda.
ia pun melompat ke arah Risman .menerkam .memiting leher Risman.
Risman tak berusaha menghindar.tawanya mulai pecah.
Terkekeh kekeh. Terbahak bahak .terpingkal ia bergumul dengan putranya.
Bayu memukul perut dan dada Risman sambil berteriak seperti pendekar yang menyerang lawannya.
Pukulan Bayu tak terasa apa apa bagi Risman.tawanya justru makin menggila saat Bayu menghantamnya bertubi tubi.
Risman meredam keganasan Bayu dengan menggelitiknya.
Bayu menggelinjang.semangatnya untuk terus menyerang semakin menjadi jadi.Tak berhasil dengan tangan dan kaki kecilnya.Bayu mengunakan giginya untuk menyerang,ia menggigit dada Risman dan berpindah ke putingnya.
Risman menggelinjang sakit campur geli.
" Ampun....Ayah nyeraah.. ." teriak Risman menyuruh bayu berhenti.
Risman menyembah nyembah pada. Bayu.
Bayu menghentikan gigitannya.
" Ampuun.." jejak gigitan Bayu membekas di sekitar putingnya,basah oleh air liur.
" jahat..lagi.. Aku gigit...lagi..." ancam Bayu galak
Bukan Rasa sakit yang ditakutkan Risman tapi rasa geli yang merangsang .penis Risman jadi menegang sendiri.birahinya naik.
Ia tak mau memanfaatkan Bayu.Masih terlalu kecil baginya.
Risman menutup muka dengan kedua tangan.pura pura menangis."....Bayu...jahat..atit..tuh...hiks..hiks."rengek Risman.
Bayu mendekat.ia menarik kedua tangan Risman.mencoba melihat wajah Ayahnya. Risman terus merengek.
" ayaah..jangan..nangis..." kata Bayu ikut sedih.ia pun termakan permainan Risman." abiis...Ayah nggagu..teluus."
Semakin kencang tangis pura pura Risman,semakin keras pula tangis Bayu." Ayaaah....akit..ya"
Risman pun menyudahi permainannya.Tak tega lihat Bayu terus menangis.
"Whuaa....aah..."kata Risman sambil membuka kedua tangannya.mengejutkan Bayu.
Risman tertawa tawa.
Bayu yang semula menangis juga ikut tertawa lepas dengan air mata yang masih bercucuran.
Ia lega melihat Ayahnya tak menangis lagi.
Begitulah anak kecil bisa hidup tanpa beban.walau sedang menangis ia akan tertawa bila ada yang lucu
" main lagi ya.." kata Risman sambil mencium Bayu. "Ayah..mau..masak."
*******
Melihat Andre,Rasa marah Risman pada Roni mulai berkurang.
Ia menyadari tak ada gunanya terus menerus menyimpan dendam.mereka sudah sama dewasa.sama sama punya anak
" Ayah..lap dulu biar kering.." tanpa sadar Risman mengucap kalimat yang sering ia ucapkan sewaktu selesai memandikan Bayu.
Pakaian Andre basah semua.Risman menanggalkan pakaiannya dan membiarkan Andre telanjang.ia mengelap badan Andri dari kaki sampai kepala.
" Ayo kita ambil pakaian di kamar." katanya sambil menggendong Andre.
Risman masih menyimpan semua pakaian Bayu dari kecil sampai Remaja. Ia memilih pakaian yang terbaik.
Baju favorit Bayu adalah baju kostum superman,lengkap dengan sayap kain dibelakangnya.
Andre terlihat gagah dengan pakaian itu.dulu Risman sering mengangkat Bayu sambil berlari lari memutar halaman seolah olah Bayu sedang terbang.
Bayu kecil tertawa tawa kadang ia memekik saat Risman membuatnya menukik.
Bayu adalah Keajaiban terbesar dalam hidup Risman.
Sejak Bayu lahir Risman mendapat kebahagian yang berlimpah.tak sehari pun ia lewatkan untuk merawat Bayu.ia lebih sibuk dari Surti.Risman lah yang sering mengasuh Bayu dari pada Surti.
Mengganti popok.memandikan.menggendong.
Seandainya ia punya air susu pasti ia yang menyusui Bayu.
Roni tersenyum saat Andre telah berganti pakaian.
" ini baju kesukaan Bayu.melihat Andre aku seperti melihat Bayu waktu kecil."
Risman memberi Roni pakaian yang lebih kecil.
" namanya Nino,umurnya dua tahun." kata Roni menjelaskan.ia memasang pakaian itu pada Nino.
Risman mencoba membelai Nino,Anak itu menghindar.
" dia memang agak takut dengan orang baru." jelas Roni.
Risman hanya tersenyum.
" ntar ya aku buatkan minum" kata Risman.sambil pergi ke dapur.
Tak lama dia pun datang membawa baki berisi dua gelas teh telur dan dua cangkir susu coklat hangat.
" pakai bajuku..yaa" kata Risman saat melihat Roni menanggalkan bajunya yang basah.Roni mengelap rambutnya sementara Risman pergi kekamar mengambil baju ganti.
" ini pakai...ndak sebagus..bajumu"kata Risman menodorkan baju kaus pakai krah berwarna biru.
"Makasih.. Ris..bagus..kok..."kata Roni sambil memakainya.baju itu tampak pas di badannya.
Risman mengumpulkan pakaian anak anak Roni dan baju Roni.
" biar nanti aku cuci"
" ndak...Ris...aku bawa ..aja..ada mesin cuci kok..dirumah." Roni meminta pakaian yang di tangan Risman.ia meletakan dalam kantong plastik yang tadinya berisi makanan yang sengaja ia bawa.ada martabak durian dan kue pukis diatas meja.
Risman duduk di samping Roni.Andre merapat ke pangkuan Risman.
" Ris..bisa ndak kita sama sama lagi...."bisik Roni.
Risman memandang Roni.menatap mata hitamnya
Mencoba menelelusuri relung hatinya yang terdalam
Adakah Roni masih mencintainya .sinar mata Roni masih sama seperti dulu.Bercahaya oleh Cinta.
" apa yang kau inginkan dariku?"
Roni menggeleng." ndak..hanya cinta dan kasih sayangmu.. itu..aja...."
Risman membelai wajah Roni.lembut.
Ia dekatkan wajahnya ke wajah Roni.pipi mereka beradu.
Kenangan indah bersama Roni terbayang di pikirannya.
Sudah saatnya ia bersama Roni lagi.
Bayu mulai beranjak dewasa.Bayu pernah bilang ingin melanjutkan sekolah di kota Suramaya.
Risman pun harus siap jauh dari Bayu.
Roni mencium pipi Risman." andre dan Nino anakmu juga Ris...kita bisa besarkan mereka.." bisik Roni ditelinga Risman
Risman mencium bibir Roni.melumatnya dengan penuh cinta.desiran nafsu mulai mengaliri darahnya.
" ayaah..aku mau..ini.." kata Andre pada Risman.
Risman terkejut, menghentikan ciumannya.
Ia kaget mendengar andre memanggilnya Ayah.
Panggilan itu pasti tertuju padanya,Andre memanggil Roni papa.
" mau susu coklat ya.." tanya Risman.Andre mengangguk.
Risman mengambil cangkir,meminumkan pada Andre.
" di makan martabaknya Ris" kata Roni menawarkan kue yang ia bawa tadi.
Risman mencomot sepotong."..hmm ..enak...Bayu suka martabak..apalagi yang pake durian..".
" andai dia disini..pasti habis disikatnya...,"Risman terkekeh.
Roni tersenyum." bagus..lah...lusa nanti saat dia pulang aku bawakan yang banyak..buat Bayu..."
" Anakmu yang lain mana.." tanya Risman.
" sama..ibunya di SuraMaya..anakku lima..tiga orang lagi diatas Andre.. Perempuan "jawab Roni sambil memandang Risman.
" putri sulungku umurnya dua puluh,lagi kuliah.yang nomer dua kelas dua sma dan yang nomer tiga kelas Satu Smp".
Roni mengeluarkan smartphone dari saku celananya.menyentuh galeri dan memilah beberapa foto.
" ini fotonya ..Ris.."kata Roni memperlihat pada Risman.
Roni dan istrinya serta kelima anak berfoto berdiri, diambil studio.pakaian mereka semua sama.pakaian ada jawa.
" ketiga putrimu cantik cantik.."puji Risman.
Roni tersenyum.
" aku berharap anak pertamaku laki laki..tapi baru anak ke empat dan kelima dapatnya..."
Risman tahu Roni menikah lebih dulu, ia menikah di usia sembilan belas,pernikahan itulah yang membuat Risman sakit hati pada Roni.
Mereka telah berjanji untuk berdua saja selamanya,tak kan ada pernikahan dengan perempuan manapun.
Roni mengkhianati cinta mereka.Risman marah dan pergi meninggalkan kampung.
Ia berkerja pada pamannya,pemilik Rumah makan.
Selang enam tahun kemudian ia pulang.Roni sudah pindah ke Suramaya.
Dua tahun berikutnya ,Risman mempersunting Surti.
Risman menatap Roni,mencoba menerka isi pikiran Roni.
"Apa yang mbawamu kemari.. Lagi"
" kamu...Ris...." kata Roni lirih.
setahun terakhir..ini..aku selalu bolak bolak ke kampung ini..aku selalu mengawasimu.."
Roni memeluk Risman." Ris..aku tak bisa terus menerus membohongi perasaanku..aku terlalu mencintaimu.."
Risman mendekap kekasihnya.membelai Rambutnya.
" kau sudah bercerai.."
" iya..Ris…setahun lalu.
" apa tanggapan istrimu.."
"Mulanya ia marah..kecewa..aku bilang padanya..aku ingin bersamamu lagi..berbulan bulan aku berusaha menyakinkannya,namun baru belakangan ia mau..."
Hujan sudah Reda.langit sudah berubah gelap.pertanda malam datang. Sepasang kekasih sesama lelaki itu masih berbincang mengenang masa lalu mereka yang indah.
" Ris..Kita ke rumahku.. Yuk" ajak Roni.
Risman tercenung sebentar.Bayu baru besok sore pulang,tak apalah kalau ia pergi kerumah dan tidur, pasti Roni akan mengajaknya bercinta.
"Ayo..lah.. Ris..."desak Roni.
Ia pandangi Roni agak lama barulah ia mengangguk setuju.
Risman mengunci semua pintu dan jendela.ia mulai juga memeriksa api di kompor apa sudah padam betul.
Setelah semua di Rasa aman. barulah ia meninggalkan Rumah bersama Roni.
Risman telah berganti pakaian dengan pakaian yang bagus.
Akibat hujan deras halaman rumah Risman tergenang.
Genangan air terdapat di mana mana.jalan mereka jadi terhambat
Risman pun menggendong Andre agar bisa jalan lebih cepat.Roni mendampinginya dengan Nino di pangkuannya. Mereka berjalan sambil berbincang,seperti
Keluarga harmoni dengan dua anak.
Mobil Roni di parkir dipinggir jalan,jaraknya tak begitu jauh dari Rumah Risman.
" ayo..masuk Ris.." ajak Roni begitu sampai di mobil.Risman duduk di depan,ada Andre duduk di pangkuannya,disampingnya ada Nino dan Roni yang sedang menyetir.
Rumah Roni terletak di pinggir jalan.besar dan megah.
Berjarak setengah kilo dari rumah Risman.
Risman terkesima menyaksikan halamannya yang luas.
" dulunya Rumah ini milik seorang dokter.aku beli dan perlu enam bulan untuk Renovasi" jelas Roni saat mereka sudah berada di halaman.
Anak anak Roni terlihat lebih ceria saat berada di rumah mereka sendiri,terutama Nino ia berlari ke dalam Rumah di susul oleh Andre.
"Masuk..Ris.."
Risman tercengang lagi
" Ayo..ndak usah sungkan..rumah ini kan jadi rumahmu..juga.."
Roni menarik tangan Risman dan mengajaknya duduk di ruang tamu.seperangkat Sofa mewah terdapat disana.joknya terasa empuk saat di duduki.
Seorang perempuan setengah baya datang membawa minuman.
" bik ..tolong siapkan makan malam.. Ya." kata Roni pada perempuan itu.
" baik..den.." kata perempuan itu penuh hormat.
Risman mengagumi interior Rumah Roni yang terlihat mewah. Beda jauh dengan kediamannya.
Perasaannya jadi kurang nyaman. Banyak sekali pembantu di rumah ini.Roni begitu kaya,pikir Risman.
apa yang Roni harapkan dari dirinya.Cinta?.
Setelah makan malam,Roni mengajak Risman duduk di ruang keluarga.menonton Tv satelit berbayar.
Lagi lagi perasaan Risman jadi Risih.ia belum pernah merasakan kemewahan ini.
Gerakannya terlihat kaku dan sungkan.
" santai..aja Ris....." kata Roni sambil memeluk Risman.
Risman tersenyum pahit.Roni berusaha mencairkan suasana dengan menceritakan kenangan waktu mereka bertemu pertama kali.
Risman pun mulai merasa enteng.
Andre dan Nino bermain di atas karpet.Risman dan Roni terus terlibat percakapan.sekitar pukul sembilan Roni mengajak anak anaknya tidur di kamar mereka.Risman ikut mendampingi Andre sampai ia terlelap.
" kita ke kamar yuk.." ajak Roni begitu melihat kedua putranya tertidur.
Roni membimbing Risman keluar,ia tutup pintu kamar lebih dulu.
Risman lagi lagi terperangah.
Kamar tidur Roni luas,dua kali lebih besar dari kamar Risman.
Perabotan kelas hotel bintang lima ada di dalamnya.
Ranjang besar.TV LED dengan layar besar.
" kita mandi..yuk.."ajak Roni
Risman menggeleng.bukan kebiasannya mandi malam malam
Air sumurnya terasa lebih dingin kalau malam.
" ada kran air panas lho..."
Risman terlihat ragu.Roni mendekati Risman. Ia menanggalkan Baju Risman dan membuka celana Risman.celana dan Baju Risman ia gantungkan di tempat gantungan baju.kolor Risman ia lempar ke tempat pakaian bersamaan dengan semua pakaiannya juga.
Roni menarik Risman ke kamar mandi.di dalamnya terdapat toilet duduk,bak mandi ukuran besar,wastafel dengan cermin di dinding. Ada dua shower tergantung di atas.
Roni memutar kran air hangat.kedua lelaki itu berdiri dibawah guyuran shower hangat.telanjang
Roni yang memulai,ia memeluk pinggang Risman.mendekatkan wajahnya ke wajah Risman.Bibir mereka pun beradu.
Gairah Risman menyala.ia terangsang saat Roni memutir putingnya.penisnya mengeras.ia mengulum bibir bawah Roni.
Tangan Risman mengelus lekuk pantat Roni.tubuh Roni mengejang.ia pun membalas ciuman Risman lebih intens.
" gimana rasanya sekarang..." goda Roni sambil tersenyum.
"Rasa enaknya..ndak berkurang..malah makin enak.."kata Risman nakal.
Roni menelusuri leher Risman dengan mulutnya.ia buat Risman menggelinjang dengan gigitan kecilnya.
Ciuman Roni berlanjut ke puting kiri Risman.
Kedua puting Risman terlihat lebih mencuat dari puting lelaki pada umumnya.hampir serupa dengan puting perempuan dewasa.
puting Risman terlihat menggoda untuk dihisap.ukurannya sebesar biji jagung.keras dan hitam.
Risman merasa putingnya lebih sensitif dari pada penisnya.ia suka menggelinjang sendiri saat putingnya disentuh.
Risman mengerang.hisapan Roni pada putingnya makin menggila.ia seperti merasa kesetrum.
Roni pandai memuaskan hasrat Risman.inilah yang membuat Risman tergila gila pada Roni.Roni betah berlama lama mencumbunya.
"Lanjut ke spring bed ya..."kata Risman sambil menjauhkan kepala Roni dari selangkangannya.
Roni berdiri.ia mengambil dua spon dan mengolesnya dengan sabun cair.ia berikan satu pada Risman.
Mereka saling menggosok.
Kedua lelaki itu mengeringkan badan setelah merasa bersih dan wangi.
Risman menggendong Roni ke tempat tidur.menghempaskannya.menggumuli dengan cumbuan
Penuh nafsu.saling mengoral penis.
Percumbuan Risman dan Roni begitu liar.saling menyerang untuk memberi kenikmatan.
" anusmu..makin legit untuk di entot..." ujar Risman sambil menggoyang pinggulnya.penisnya bergerak maju mundur,
Menggesek dinding anus Roni.
" bikin aku menjerit....sayang..."
Sehabis bersenggama,Risman langsung tertidur.
kelelahan.Rona kepuasan terpancar dari wajahnya.
Tidurnya pulas.
Pukul Empat pagi Risman terbangun.
" Bayu...." ia tersentak kaget saat Roni membangunkannya dari Mimpi buruk.
" Ris.. Napa...Ris..." tanya Roni cemas.
Tidurnya merasa terganggu oleh Igauan Risman.
Kekasihnya itu terus menyebut nyebut nama Anaknya
Mata Risman masih terpejam namun mulutnya menceracau.
" Bayu..dimana..." kata Risman linglung. Ia duduk.matanya mengamati keadaan Sekelilingnya.
" Bayu di rumah ibunya..Ris..mimpi buruk ya.." Roni bangkit dan memeluk punggung Roni
" di mimpiku..aku melihat Bayu terikat pada Batang pohon.ada empat macan kelaparan mengepungnya.
Aku berusaha menolongnya..namun tak bisa..
Macan itu mulai mengerogotinya...aku hanya bisa berteriak menyebut namanya..
Roni membelai rambut Risman." moga moga ini cuma..mimpi..
" firasatku..ndak enak...Ron...ini pertanda buruk..."
Bibir Risman tampak pucat.
Roni mendekap Risman lebih erat.ia menghibur Risman dengan sentuhan lembut.
Roni tak mau mengganggap mimpi Risman cuma sekadar mimpi
Ia tahu Risman sedang bingung.ia berusaha menempatkan perasaannya seperti yang dialami Risman.
" mudah..mudahan.. Bayu.. Baik baik..aja ."bisik Roni di telinga Risman.ia jilat telinga itu sambil terus berucap lembut.
Hati Risman mulai tenang.
kecemasannya mulai berkurang.Ini lah kekasih sejati.
Roni Mampu meredam kegelisahannya.
" ntar siang kita cari tau..Ris..ujar Roni lembut.ia membawa Risman rebah dalam dekapannya.Risman pun berbaring di dadanya.ia tarik selimut sampai ke leher.
Tak lama Risman pun kembali pulas.Roni pun tertidur nyenyak sampai siang.
*************
Bersambung
Comments
Post a Comment